Rabu, 12 Agustus 2015

Kecenderungan Bakat dan Prestasi yang Dimiliki Mahasiswa Gunadarma (Tek. Ind, Arsitek, dan Psi)


MAKALAH SOFT SKILL
KECENDRUNGAN BAKAT DAN PRESTASI YANG DIMILIKI MAHASISWA GUNADARMA (Tek Ind, Arsitek, dan Psi)
PEMBIMBING:

1PA07 Gunadarma
DISUSUN OLEH:
1.   Kandi Larasati Tambunan   (15514765)
2.   Mahmudia Ratri Kirana       (16514330)
3.   Nur Afriani                             (18514126)
4.   Wanita Wynona                     (1C514181)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



                             Depok, 31 Juli 2015


Penulis








DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………..ii
Daftar Isi…………………………………………………………….iii
BAB I
Latar Belakang………………………………………………………..1
Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………1
BAB II
Dasar Teori…………………………………………………………...3
BAB III
Metode Penelitian…………………………………………………...12
BAB IV
Hasil Penelitian……………………………………………………...15
BAB V
Kesimpulan……………………………………………………….....19
Daftar Pustaka…………………………………………………….....20













BAB I

1.     Latar Belakang

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi perserta didik dengan cara membekali peserta didik dengan keterampilan memproses pengetahuan untuk menguasainya dan memiliki keterampilan hidup, Keterampilan hidup yang dimaksud adalah keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari maupun keterampilan yang diperlukan untuk belajar di jenjang yang lebih tinggi, misalnya keterampilan menganalisis, mengkritisi, memecahkan masalah, mengtransfer pengetahuan yang telah dimiliki ke bidang bidang yang lain.
Diskusi seputar anak berbakat dan keberbakatan di Indonesia merupakan hal masih tergolong baru.Dalam arti hanya beberapa orang saja yang memahami terkait hal ini. Banyak anak berbakat diperlakukan sama dengan anak anak yang lain dan disamaratakan. Akibatnya banyak anak yang memiliki kelebihan namun “menguap” begitu saja. Padahal jika praktisi pendidikan mampu untuk mengelola dengan baik anak anak berbakat ini, sebenarnya akan lebih banyak manfaat yang dapat diambil dari mereka.
Tulisan dalam makalah ini sejatinya merupakan bagian kecil dari upaya memberikan alternative pemahaman dalam bentuk kajian yang mengupas seputar prestasi dan bakat khususnya bakat yang dimiliki mahasiswa Gunadarma. Maka dalam naskah ini pembahasan tidak akan terlalu jauh dari topic topic yang meliputi pengertian keberbakatan.

2.     Tujuan Penulisan makalah
Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:
1.                            Menambah dan memperkaya atau memerdalam pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa Psikologi tentang Keberbakatan.
2.                           Mengetahui kecendrungan bakat dan prestasi yang dimiliki beberapa fakultas yang ada di Universitas Gunadarma, khususnya: Teknik Industri, Arsitek, dan Psikologi.



3.                           Mengetahui dan menemukan perbedaan bakat dan prestasi yang dimiliki mahasiswa Universitas Gunadarma.
































BAB II
LANDASAN TEORI

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai , dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya; kepada peserta didik.
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang ,mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dan karena itu membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu (yaitu mengidentifikasi dan membina) serta memupuk (yaitu mengembangkan dan meningkatkan) bakat tersebut, termasuk dari mereka yang berbakat istimewa atau memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (the gift dan talented).
Renzulli (Munandar, 2004: 6) mengungkapkan bahwa ‘Dulu orang biasanya mengartikan “anak berbakat” sebagai anak yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi.namun sekarang makin disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi (kecerdasan) melainkan juga kreativitas dan motivasi untuk berprestasi’.
Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan tekhnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya.

A. Pengertian Kreativitas
“Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” (Semiawan, 1999: 89)
Selain dari apa yang telah disebutkan diatas, maka untuk memahami pengertian kreativitas, maka Rhodes (Munandar, 1977) mengemukakan bahwa ada beberapa tinjauan yang harus dikaji. Adapun definisi kreativitas itu dapat dikaji melalui the Four P’s of Creativity (Person, Product, Process, and Press).


Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan.Halini dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi tertinggi individualitas manusia.
Kretivitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan kreatif, jika karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna bagi individu dan / atau lingkungan.Lebih jauh diungkapkan oleh Jhon A. Glover (1980) bahwa ada tempat pemberangkatan yang terbaik, yaitu kriteria yang dianggap cukup representatif oleh sebagian besar para ahli psikologi dalam mendefinisikan kreativitas.Kriteria yang dimaksudkan adalah sipat kebaruan (novelty) dan kegunaan (utility).
Kreativitas sebagai proses (process) yaitu bersibuk diri secara kreatif yang menunjukan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir. Para ahli yang merumuskan definisi kreativitas berdasarkan proses, yaitu Spearman (1930) dan Torrance (1974). Spearman (Munandar, 1977) berpendapat bahwa berfikir kreatif pada dasarnya merupakan proses melihat atau menciptakan hubungan antara proses sadar dan dibawah sadar.  Sementara E. Paul Torrance (Semiawan, 1999: 90) mendefinisikannya sebagai berikut:
‘Creativity, as a process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in knowladge, nissing elements, disharmonies, and so on; identifying the dificulty; searching for  solutions, making guesses, or formulating hypothesis about the dificiences; testing and retesting these hypothesis and posibly modifying and retesting; and finally communicating the result’.
Kreativitas sebagai press, menurut bahasa MacKinnon (Roslnaksky, 1970) The creative situation, yaitu kondisi dari dalam atau luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong penampilan fikiran dan tindakan kreatif.
Akhirnya secara komprehensif kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa (unusual) guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan penyelesaian yang orisinal dan bermanfaat.

B. Teori Kreativitas
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Teori Psikoanalisis
2.      Teori Humanistik
3.      Teori Cziksentmihalyi   

1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Teori ini terdiri dari:
a) Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
b) Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil”bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego).
c) Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi.Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.
2. Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:
a) Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
o     Kebutuhan fisik/biologis
o    Kebutuhan akan rasa aman
o    Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
o    Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
o    Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
o    Kebutuhan estetik

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila  bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight).


b) Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
o    Keterbukaan terhadap pengalaman
o    Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
o    Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
3.     Teori Cziksentmihalyi

a. Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalahPredisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.

b. Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c. Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat.
d. Access to a field. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
e. Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.

Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi:
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
1.        Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.
2.        Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
3.        Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
4.        Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.

Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
1.        Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
2.        Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
3.        Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
4.        Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
5.        Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.

C. Pengertian Keberbakatan

Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak.  Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi.  Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Karakteristik anak berbakat adalah :
a. Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian tinggi.
b. Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.
c. Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan hal-hal ilmiah.
d. Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
e. Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.
f. Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci, menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
g. Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
h. Kemampuan di atas rata-rata
i. Kreativitas tinggi
j. Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
Di Indonesia pendidikan  keberbakatan menempati posisi penting dan mendapatkan legitimasi hukum. Banyak kebijakan pemerintah yang berbentuk UU,Perpu,PP dan lain sebaginya yang pada intinya mengatur tentang pendidikan khusus bagi masyarakat. Imbas dari hal itu dapat dilihat dari beberapa formulasi-formulasi yang melahirkan gagasan tentang pendidikan bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, diantaranya anak-anak berbakat yang dalam perkembangannya, hal itu terwujud dalam bentuk-bentuk pendidikan alternative semisal homeschooling,sekolah khusus dan lain-lain.

D. Hubungan Kreativitas dengan Keberbakatan

Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan: “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
Menurut Hurlock kreativitas menekankan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda.Sedangkan Munandar menyebutkan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengkombinasikan suatu gagasan.Evans juga menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan hubungan-hubungan baru, untuk melihat suatu obyek dari perspektif baru, dan untuk membentuk kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang sudah ada dalam pikiran.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menemukan hubunganhubungan baru dan membuat kombinasi-kombinasi baru yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang baru tidak berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini dapat berupa sesuatu
































BAB III
METODE PENELITIAN

            Kami menggunakan kuosioner sebagai metode untuk mendapatkan data dari mahasiswa/mahasiswi Universitas Gunadarma, kami membagikan kuosioner hanya ke fakultas tertentu yaitu Tekhnik Arsitektur, Tekhnik Industi, dan Psikologi. Karena menurut kami kuosioner sifatnya mudah dipahami bagi mahasiswa/mahasiswi tersebut dan kami ingin mengetahui dalam bidang tersebut mereka mempunyai kelebihan dan keterbakatan apa yang dimiliki fakultas masing-masing kecuali didalam kelebihan dan keterbakatan didalam fakultas yang diminati oleh siswa-siswi tersebut .Kami juga tidak memberi terlalu banyak pertanyaan untuk menghindari rasa bosan pada mahasiswa/mahasiswi tersebut.Kami memberikan 10 soal kuosioner yang dimana didalam kuosiner tersebut dapat kami lihat seberapa jauh minta dan bakat yang dimiliki mahasiswa/mahasiswi tersebut.Kami juga melihat prestasi yang dimiliki mahasiswa/mahasiswi masing-masing dan nilai IPK yang dicapai selama ini.
Berikut soal kuosioner yang kami gunakan:
1.       
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan saya berkerja dengan konsentrasi penuh...
a.       ±20 Menit
b.      ±45 Menit
c.       1 Jam
d.      2 Jam
e.       >2 Jam
2.       
Didalam diri saya memiliki sifat naif (polos/lugu)...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
3.       
Saya seorang yang suka berkerja keras, ulet, dan tekun...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
4.       
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi berani mengambil resiko...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju



5.       
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
6.       
Ketika saya mendapatkan sebuag prestasi, saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya capai...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
7.       
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya...
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Kurang setuju
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
8.       
Pretasi yang pernah diraih dalam non akademik...
a.       Futsal/ sepak bola
b.      Melukis
c.       Mendesign
d.      Menulis/mengarang
e.       DLL
f.       Tidak punya prestasi
9.       
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik...
a.       Matematika
b.      Fisika/kimia
c.       Bahasa Inggris
d.      Ekonomi
e.       DLL
f.       Tidak punya prestasi
10.   
IPK terakhir saya...
a.       >2
b.      >2 ≥ 2,5
c.       ≤2,5 ≥3
d.      ≥3 ≤3,5
e.       >3,5











BAB IV
HASIL PENELITIAN

            Hasil dari penelitian yang telah kami kumpulkan melalui angket kepada 3 fakultas berbeda di Universitas Gunadarma (Fakultas Tek. Industri, Fakultas Akutansi, dan Fakultas Psikologi) masing masing berjumlahkan 30 peserta, sebagai berikut :
Teknik Industri

Pertanyaan
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
1
Didalam diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
26.6%
4 orang
60.0%
9 orang
13.3%
4 orang
0.0%
2 orang
0.0%
tidak ada
19 orang
2
Saya seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
26.6%
4 orang
46.6%
7 orang
26.6%
4 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
15 orang
3
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi berani mengambil resiko
26.6%
4 orang
46.6%
7 orang
26.6%
4 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
15 orang
4
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
33.3%
6 orang
60.0%
9 orang
6.6%
1 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
16 orang
5
Ketika saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya capai
33.3%
4 orang
46.6%
7 orang
26.6%
4 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
15 orang
6
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
40.0%
6 orang
53.3%
8 orang
6.6%
1 orang
6.6%
1 orang
0.0%
tidak ada
16 orang
7
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan saya bekerja dengan konsentrasi penuh
20 Menit          
45 Menit
1 Jam
2 Jam
>2 jam

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
10.3%
3 orang
13.8%
4 orang
10.3%
3 orang
10.3%
3 orang
6.9%
8 orang
21 orang
8
Prestasi yang pernah diraih dalam non akademik
 Futsal/ Sepak bola        
Menulis/Mengarang
Design/ Melukis
dan lain lain
Tidak punya prestasi

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
26.6%
4 orang
13.3%
2 orang
26.6%
4 orang
26.6%
4 orang
6.8%
1 orang
15 orang
9
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik
Matematika
Fisika/Kimia
Bahasa Inggris
dan lain lain
Tidak punya prestasi

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
6.6%
1 orang
6.6%
1 orang
26.6%
4 orang
26.6%
4 orang
26.67%
4 orang
14 orang
10
Ipk Terakhir Saya
>2
>2 >= 2,5
<2,5>3
>3<3,5
>3,5

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
0.0%
tidak ada
6.6%
1 orang
26.6%
4 orang
33.3%
6 orang
26.67%
4 orang
15 orang

Akutansi
Pertanyaan
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
1
Didalam diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
3,5%
1 orang
71,4%
20 orang
21,4%
6 orang
3,6%
1 orang
0,0%
tidak ada
28 orang
2
Saya seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
21,4%
6 orang
57,1%
16 orang
21,4%
6 orang
0,0%
tidak ada
0,0%
tidak ada
28 orang
3
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi berani mengambil resiko
14,2%
4 orang
50,0%
14 orang
25,0%
7 orang
10,7%
3 orang
0,0%
tidak ada
28 orang
4
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
39,2%
11 orang
57,1%
16 orang
0,0%
tidak ada
3,6%
1 orang
0,0%
tidak ada
28 orang
5
Ketika saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya capai
21,4%
6 orang
50,0%
14 orang
17,8%
5 orang
7,1%
2 orang
3,6%
1 orang
28 orang
6
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
71,4%
2 orang
64,3%
18 orang
25,0%
7 orang
25,0%
1 orang
3,6%
tidak ada
28 orang
7
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan saya bekerja dengan konsentrasi penuh
20 Menit
45 Menit
1 Jam
2 Jam
>2 jam
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
3,4%
1 orang
41,4%
12 orang
34,4%
10 orang
20,5%
10 orang
0,0%
tidak ada
28 orang
8
Prestasi yang pernah diraih dalam non akademik
Futsal/ Sepak bola
Menulis/Mengarang
Design/ Melukis
dan lain lain
Tidak punya prestasi
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
26,7%
4 orang
40,0%
6 orang
33,3%
5 orang
0,0%
tidak ada
0,0%
tidak ada
15 orang
9
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik
Matematika
Fisika/Kimia
Bahasa Inggris
dan lain lain
Tidak punya prestasi
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
26,7%
4 orang
46,6
7 orang
6,6%
1 orang
6,6%
1 orang
6,6%
1 orang
15 orang
10
Ipk Terakhir Saya
>2
>2 >= 2,5
1 Jam
2 Jam
>2 jam
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
0,0%
tidak ada
0,0%
tidak ada
40,0%
6 orang
33,3%
5 orang
26,7%
4 orang
15 orang

Psikologi

Pertanyaan
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
1
Didalam diri saya memiliki sifat naik (polos/lugu)
13.3%
2 orang
53.3%
8 orang
26.7%
4 orang
6.6%
1 orang
0.0%
tidak ada
15 orang
2
Saya seorang yang suka bekerja keras, ulet, dan tekun
20.0%
3 orang
80.0%
12 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
15 orang
3
Saya adalah seorang yang mandiri bahkan suka menentang tetapi berani mengambil resiko
26.7%
4 orang
40.0%
6 orang
33.3%
5 orang
0.0%
tidak ada
0.0%
tidak ada
15 orang
4
Saya adalah seorang yang bangga akan karya saya sendiri
26.7%
4 orang
46.6%
7 orang
6.6%
1 orang
6.6%
1 orang
6.6%
1 orang
15 orang
5
Ketika saya mendapatkan sebuah prestasi, saya tidak ingin menonjolkan apa yang saya capai
26.7%
4 orang
66.6%
10 orang
0.0%
tidak ada
6.6%
1 orang
0.0%
tidak ada
15 orang
6
Saya mengakui adanya faktor keberuntungan dalam karir saya
20.0%
3 orang
80.0%
8 orang
13.3%
2 orang
13.3%
2 orang
13.3%
2 orang
15 orang
7
Berapa lama saya mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan saya bekerja dengan konsentrasi penuh
20 Menit          
45 Menit
1 Jam
2 Jam
>2 jam

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
6.6%
1 orang
20.0%
3 orang
46.6%
7 orang
20.0%
3 orang
6.6%
1 orang
15 orang
8
Prestasi yang pernah diraih dalam non akademik
Futsal/ Sepak bola        
Menulis/Mengarang
Design/ Melukis
dan lain lain
Tidak punya prestasi

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
26.7%
4 orang
0.0%
tidak ada
6.6%
1 orang
33.3%
5 orang
33.3%
5 orang
15 orang
9
Prestasi yang pernah diraih dalam akademik
Matematika
Fisika/Kimia
Bahasa Inggris
dan lain lain
Tidak punya prestasi

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
13.3%
2 orang
13.3%
2 orang
13.3%
2 orang
26.6%
4 orang
33.3%
5 orang
15 orang
10
Ipk Terakhir Saya
>2
>2 >= 2,5
1 Jam
2 Jam
>2 jam

PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
PERSEN
JUMLAH
TOTAL
0.0%
tidak ada
0.00%
tidak ada
13.3%
2 orang
33.3%
5 orang
53.3%
8 orang
15 orang





















KESIMPULAN

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi perserta didik dengan cara membekali peserta didik dengan keterampilan memproses pengetahuan untuk menguasainya dan memiliki keterampilan hidup. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat berpengaruh untuk mecapai suatu kesuksesan. Dari sekian banyak mahasiswa yang kami berikan angket terdapat mahasiswa yang berbakat dalam bidang matematikan dan fisika. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki unggul atau berbakat dalam bidang hitungan sedangkan wanita lebih berbakat dalam bidang sastra.